Seperti yang sudah dibahas pada artikel sebelumnya yaitu pengertian sabun adalah garam natrium dan kalium dari asam lemak yang berasal dari minyak nabati atau lemak hewani. Sabun yang digunakan sebagai pembersih dapat berwujud padat (keras), lunak dan cair. Sabun merupakan kebutuhan pokok manusia modern yang digunakan sebagai pembersih baik untuk tubuh atau peralatan lainnya.
Sabun dibagi menjadi tiga kelompok besar yaitu sabun cream, sabun batang, dan sabun cair. Sabun batang dikelompokkan menjadi tiga yaitu sabun opaque (biasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari sebagai sabun mandi), sabun transparan (tembus pandang), dan sabun translucent (memiliki penampakan yang mengabur/tidak transparan).
Sabun transparan
Yang dimaksud dengan dabun transparan adalah sabun batangan dengan penampilan (performance) transparan atau tembus pandang. Sabun transparan terkadang disebut juga dengan sabun gliserin, karena dalam pembuatannya ditambahkan gliserin yang berfungsi sebagai pelembab pada kulit seperti Sabun Transparan Adev Natural.
Secara umum sabun ini dibuat dengan melarutkan sedian minyak dan basa untuk membentuk stok sabun. Selanjutnya stok sabun dilarutkan dengan alkohol pada kondisi panas untuk membentuk larutan jernih, kemudian baru ditambah bahan lain seperti penyeras, pewangi, dan pewarna.
Bahan Baku Sabun transparan
Bahan baku yang digunakan dalam pembuatan sabun transparan adalah sebagai berikut.(Erliza Hambali, dkk : 2005)
1. Minyak
Kelompok minyak yang bisa digunakan adalah minyak kelapa, minyak sawit, minyak jarak, minyak jagung dan minyak lainnya. Dalam laporan ini minyak yang dipakai adalah minyak kelapa murni (VCO) yang kandungan dominannya adalah asam laurat (44-53%).
2. Natrium Hidroksida (NaOH)
Natrium hidroksida sering kali disebut sebagai soda kaustik atau soda api yang merupakan senyawa alkali yang bersifat basa dan bisa menetralisir asam. NaOH berbentuk kristal putih dan bersifat higroskopis (mudah menyerap kelembapan).
3. Gliserin
Gliserin merupakan produk samping dari hidrolisis antara minyak nabati dan air dalam menghasilkan asam lemak. Gliserin berfungsi sebagai pencipta kelembapan pada kulit. Gliserin berbentuk cairan jernih, tidak berbau, dan memiliki rasa manis.
4. Gula Pasir
Gula pasir berbentuk kristal putih. Penambahan gula pasir ini berfungsi untuk membentuk transparansi pada sabun dan membantu perkembangan kristal pada sabun.
5. Etanol
Etanol berbentuk cair, jernih, dan tidak berwarna. Etanol dengan rumus kimia C2H5OH digunakan sebagai pelarut karena sifatnya mudah larut dalam air dan lemak.
6. Asam Stearat
Asam stearat dapat ditemukan pada minyak hewan dan nabati. Asam stearat ini dapat berwujud cair dan padat. Pada pembuatan sabun transparan ini asam stearat yang digunakan berbentuk kristal putih. Asam stearat berfungsi sebagai pengeras sabun dan penstabil busa.
7. TEA
Penggunaan TEA pada pembuatan sabun transparan berfungsi sebagai bahan pembantu pembeningan. TEA merupakan cairan kental yang bewarna kecoklatan.
8. Pewarna
Pewarna ditambahkan dalam pembuatan sabun ini bertujuan untuk memberikan cita ragam warna. Pewarna yang digunakan adalah pewarna yang tidak memberikan efek samping terhadap produk. Pewarna yang baik digunakan adalah pewarna untuk kosmetik grade.
9. Pewangi
Pewangi ditambahkan bertujuan untuk memberikan efek wangi pada produk sabun yang dihasilkan. Sama dengan pewarna, pewangi yang dibutuhkan tidak boleh memberikan efek yang berlawanan terhadap transparansi sabun.